Juli 12, 2009

Hedung : Tari Perang Adonara

oleh PeTeeR Ln | Wisata Budaya

Hedung : Tari Perang AdonaraTarian Hedung merupakan salah satu dari sekian banyak tarian yang ada dalam kultur masyarakat Adonara. Tarian ini merupakan tari perang yang dulunya dibawakan untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang. Tarian in melambangkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat berjuang tanpa kenal menyerah.
Di masa kini, tarian hedung dibawakan dalam acara penyambutan tamu yang datang ke Adonara. Selain itu juga biasa ditampilkan dalam event-event budaya atau dalam acara2 tertentu misalnya acara pernikahan, pembukaan turnamen dan lain-lain. Anggota Keluarga Mahasiswa Adonara Yogyakarta sering membawakan tarian ini dalam beberapa acara antara lain Pentas Budaya yang diadakan oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Aceh, acara resepsi pernikahan adik dari Kia AFI dan pembukaan turnamen sepakbola Adonara Cup serta turnamen voli putri KMAY Cup.

Dalam tarian ini, para penari yang terdiri dari kaum pria dan juga beberapa kaum wanita menggunakan berbagai perlengkapan yang biasanya digunakan oleh para pahlawan untuk berperang. Perlengkapan-perlengkapan tersebut yaitu :

1. Parang Adonara (Kenube Witi Taran)
2. Tombak (Gala)
3. Perisai (Dopi)
4. Ikat kepala dari daun kelapa (Knobo)
5. Gemerincing yang diikat di kaki(Bolo)
6. Kain Sarung (Kewatek untuk penari wanita / Nowin untuk penari pria)

Wisatawan yang datang ke sebuah desa di Adonara biasanya akan disambut dengan tarian ini. Gerakan dalam tarian ini mirip dengan orang yang sedang berperang. Mereka akan “berperang” satu sama lain dengan mengayunkan parang atau membuat ancang-ancang untuk melemparkan tombak. Para penari pria akan berpasang-pasangan dan memperagakan duel dalam peperangan.
Setiap desa di Adonara mengenal tarian ini, sehingga tidak perlu datang ke desa tertentu untuk menyaksikan para ksatria Adonara “bertarung” di medan pertempuran.




1 komentar: